Jakarta - Info Digital Akurat - Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., menghadiri sekaligus menjadi pembicara utama dalam Program Mentoring Berbasis Risiko (Promensisko) terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Pendanaan Terorisme (TPTT) dari kejahatan siber. Kegiatan ini digelar di Auditorium Yunus Husein, Gedung Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Jakarta Pusat, pada Kamis (8/5). Acara ini menjadi forum penting dalam meningkatkan pemahaman lintas sektor terhadap ancaman kejahatan digital yang terus berkembang.
Dalam sambutannya, Kapolri menyoroti urgensi peningkatan kapasitas penanganan TPPU dan TPTT yang kian marak terjadi melalui ruang siber. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam mencegah dan menindak kejahatan dunia maya yang semakin kompleks. “Program ini diharapkan dapat memperkuat kesiapan semua pihak dalam memahami pola kejahatan siber dan mengambil langkah strategis untuk memeranginya,” ujar Kapolri.
Kapolri menambahkan bahwa keamanan siber bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum, melainkan juga tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan. Ia menekankan perlunya sinergi antara Polri, PPATK, Kejaksaan, Hakim, Kementerian Kominfo, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, penyedia jasa keuangan, hingga organisasi masyarakat sipil dan internasional.
“Setiap institusi memiliki peran vital dalam rantai pengawasan dan penegakan hukum, terutama dalam kasus penipuan dan perjudian online yang marak terjadi di tengah masyarakat,” tegas Kapolri. Ia mengajak seluruh elemen untuk memperkuat kolaborasi, bertukar data, serta menyusun regulasi yang adaptif terhadap tantangan digital yang dinamis.
Program Promensisko sendiri menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk membangun ekosistem penanganan kejahatan finansial berbasis risiko, yang kini semakin terkait erat dengan ruang digital. Dengan keterlibatan aktif lintas sektor, diharapkan Indonesia mampu memperkuat pertahanan nasional dalam menghadapi tantangan kejahatan siber yang semakin masif dan lintas batas. (K077A)
