Ambon - Info Digital Akurat - Konten di media sosial semakin berkembang pesat, namun tak jarang yang beredar justru membawa dampak negatif bagi masyarakat, terutama generasi muda. Salah satu fenomena yang sangat mengkhawatirkan adalah beredarnya video pendek (reels) yang menampilkan aurat yang tidak pantas untuk ditonton, terutama oleh anak-anak dan remaja. Fenomena ini semakin sulit dikendalikan, dengan banyaknya video yang tersebar tanpa adanya filter yang memadai. Hal ini menuntut perhatian lebih dari pihak yang berwenang untuk bertindak segera.
Pemred Info Digital Akurat, Ahmad B. Kottahatuhaha mengungkapkan bahwa keberadaan konten semacam ini bukan hanya melanggar norma sosial, tetapi juga berpotensi merusak moral dan mental generasi muda. “Kita harus mulai lebih tegas dalam menyikapi penyebaran konten yang tidak pantas. Media sosial seharusnya menjadi ruang yang sehat bagi pertumbuhan intelektual, bukan malah menjadi sarana untuk menormalisasi konten yang merusak,” ungkap Ahmad.
Ahmad juga mengingatkan bahwa budaya malu dan nilai-nilai kesopanan bangsa Indonesia harus tetap dijaga, termasuk di dunia digital. Ia menilai sebagian besar video reels yang viral tidak lagi mempertimbangkan norma-norma sosial dan keagamaan, yang bisa mendorong perilaku menyimpang bila tidak segera ditindak.
Menurut Ahmad, tanggung jawab tidak hanya terletak pada platform media sosial, tetapi juga pada negara. “Negara harus hadir untuk melindungi warganya, khususnya generasi muda, dari pengaruh buruk yang datang dari media digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika harus lebih proaktif dalam mengatur dan memantau peredaran konten di dunia maya. Ini bukan hanya soal kebebasan berekspresi, tetapi juga soal perlindungan terhadap generasi penerus bangsa,” lanjutnya.
Ahmad juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah, platform digital, hingga masyarakat. “Kementerian Komunikasi dan Informatika harus memastikan adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap konten yang beredar di media sosial. Selain itu, harus ada edukasi yang lebih intensif mengenai literasi digital kepada masyarakat, agar mereka lebih bijak dalam memilih dan menyaring konten yang pantas untuk dikonsumsi".
Tantangan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga tanggung jawab kita bersama. Mengedukasi masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menyaring konten yang mereka konsumsi akan menjadi langkah awal yang penting. Diharapkan dengan adanya perhatian lebih dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, kita bisa menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan sehat bagi generasi masa depan. (K077A)