Malteng - Info Digital Akurat - Mewakili Gubernur Maluku, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Maluku, Melky Lohy, menghadiri acara peresmian Gedung Gereja Imanuel Jemaat GPM Eirene Klasis Masohi yang terletak di Dusun Ralmida, Negeri Yafila, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Acara penuh sukacita ini berlangsung khidmat. Minggu (8/6/2025)
Turut hadir dalam momen tersebut Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pdt. Elifas Maspaitella bersama istri, Asisten II Sekda Kabupaten Maluku Tengah, Wakil Bupati Maluku Tengah Periode 2012–2022 Marlatu Leleury, unsur Forkopimda Maluku Tengah, para Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah, serta pimpinan OPD lingkup kabupaten. Hadir pula para Majelis Pekerja Harian Klasis GPM Masohi, Ketua Majelis Jemaat GPM Eirene bersama para Penatua dan Diaken, seluruh warga jemaat, Kepala Pemerintahan Negeri se-Kecamatan Amahai, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perempuan, serta Pemerintah Negeri Yarila dan Dusun Ralmida.
Rangkaian peresmian diawali dengan pembacaan dan penandatanganan Berita Acara Penyerahan Gedung Gereja Imanuel. Setelah itu, dilakukan penandatanganan prasasti oleh Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. E. Maspaitella dan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Maluku sebagai perwakilan Gubernur Maluku. Dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama Gedung Gereja Imanuel, pengguntingan pita oleh Pdt. Dessy Maspaitella, serta penyerahan simbolis berupa kunci gereja dan pembukaan pintu gereja yang baru diresmikan.
Gedung Gereja Imanuel yang akhirnya berdiri megah ini merupakan hasil dari proses pembangunan panjang selama kurang lebih 11 tahun, 3 bulan, dan 8 hari. Dimulai dari peletakan batu pertama pada 14 Februari 2014, pembangunan gereja ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 2.009.000.000.
Dalam sambutan tertulis Gubernur Maluku yang dibacakan oleh Melky Lohy, disebutkan bahwa gedung gereja ini merupakan lambang nyata dari kesetiaan umat kepada Tuhan, simbol dari kesatuan jemaat, dan representasi konkrit dari kasih Kristus yang terus bekerja dalam kehidupan umat-Nya di Tanah Pamanu Nusa.
“Nama Imanuel, yang berarti ‘Allah beserta kita’, adalah pernyataan iman yang mencerminkan keyakinan akan penyertaan Tuhan sejak awal perencanaan, pembangunan, hingga peresmian hari ini. Memang gedung ini didirikan oleh tangan-tangan manusia, namun setiap kali rumah Tuhan dibangun, di situlah sakramentum Allah terjadi,” demikian disampaikan dalam sambutan Gubernur.
Gubernur juga menegaskan bahwa peresmian gedung ini bukan sekadar penutup dari proses pembangunan fisik, melainkan sebuah titik awal dari panggilan pelayanan yang lebih besar bagi umat dan gereja. Ia menekankan pentingnya peran Gereja Imanuel sebagai mercusuar terang di tengah kegelapan dunia, tempat berlabuhnya harapan, dan rumah yang terbuka untuk siapa saja tanpa memandang latar belakang sosial, budaya, atau status.
“Gereja Imanuel harus menjadi tempat pelayanan yang inklusif, yang menghadirkan kasih Kristus secara nyata bagi siapa pun yang datang mencari pengharapan dan keadilan,” ungkapnya.
Pemerintah Provinsi Maluku, lanjutnya, akan terus memberikan perhatian dan dukungan terhadap kehidupan keagamaan, karena menurutnya, pembangunan spiritual adalah fondasi penting yang menopang pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan di daerah ini.
Menutup sambutannya, Gubernur mengajak seluruh jemaat dan masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan gedung gereja ini dengan penuh tanggung jawab dan cinta kasih.
“Mari kita hidupkan ruang ini dengan pujian, penyembahan, pendidikan iman yang membebaskan, serta pelayanan yang menyejukkan. Semoga semangat misi gereja menjangkau lebih banyak jiwa dan menghadirkan damai sejahtera di tengah masyarakat,” tutupnya (K077A)