Buano - Info Digital Akurat - Komunitas Anak Muda Bergerak kembali menghidupkan semangat budaya lokal lewat kegiatan Lomba Bertutur dan Kapata Bahasa Buano yang diselenggarakan di Pulau Buano. Komunitas ini merupakan salah satu penerima Bantuan Dana Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan, dan secara konsisten mendukung upaya pelestarian budaya daerah melalui media tradisi lisan. Senin (14/7/2025)
Kapata, sebagai bentuk sastra lisan khas Maluku, sarat akan nilai-nilai sejarah, adat, dan filosofi hidup masyarakat. Pelestariannya menjadi semakin penting di tengah arus modernisasi, dan kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Pulau Buano siap menjadi garda terdepan dalam menjaga warisan leluhur.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX (BPK Wilayah XX), Dody Wiranto, S.S., M.Hum., bersama Kepala Subbagian Umum, Stenli R. Loupatty, S.Pd., dan tim dari BPK Wilayah XX. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap inisiatif lokal dalam pemajuan kebudayaan.
Dalam sambutannya, Dody Wiranto memberikan apresiasi tinggi kepada Komunitas Anak Muda Bergerak dan para peserta atas kontribusi nyata dalam menjaga budaya. Ia menyoroti kekayaan tradisi masyarakat Buano yang memiliki potensi besar untuk ditetapkan sebagai warisan budaya, baik yang bersifat benda (tangible) maupun takbenda (intangible).
Ke depan, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah Negeri Buano dalam proses inventarisasi budaya. Diharapkan langkah ini menjadi awal dari penetapan resmi berbagai unsur budaya Buano agar semakin terlindungi dan dikenal luas.
Kegiatan seperti ini diharapkan terus berlanjut secara berkesinambungan sebagai bagian dari upaya kolektif dalam merawat identitas budaya lokal. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan lintas generasi, tradisi seperti kapata diyakini akan terus hidup dan relevan di masa depan. (K077A)