Tulehu - Info Digital Akurat - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Maluku Tengah secara resmi menggelar pertemuan bersama orang tua peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026. Agenda ini merupakan awal penting dalam membangun sinergi antara madrasah dan keluarga, serta meletakkan dasar kolaborasi yang kuat guna mendukung pertumbuhan dan pendidikan anak secara holistik. Pertemuan dilangsungkan di dua titik, yakni Kampus A dan Kampus B MIN 5 Maluku Tengah
Suasana pertemuan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars MIN 5 Maluku Tengah yang menggugah semangat kebersamaan. Para orang tua tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan, mendampingi putra-putri mereka yang siap memulai perjalanan pendidikan formal di madrasah.
Ketua Panitia PPDB dalam sambutannya menjelaskan bahwa penerimaan peserta didik dilakukan melalui dua sistem, daring (online) dan luring (offline), guna menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Ia menegaskan bahwa proses penerimaan ini tidak dipungut biaya, sebagai wujud komitmen madrasah dalam pelayanan yang terbuka dan adil bagi seluruh calon peserta didik.
Penerimaan peserta didik tahun ini mencakup 96 siswa yang terbagi di dua lokasi: 18 siswa di Kampus A dalam satu rombel dan 78 siswa di Kampus B yang dibagi menjadi tiga rombel. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat terhadap kualitas pendidikan di MIN 5 Maluku Tengah.
Koordinator Kesiswaan turut menyampaikan pentingnya keterlibatan orang tua dalam pembentukan karakter anak. “Kami berharap orang tua dapat bersinergi dengan pihak madrasah, membangun komunikasi aktif, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif baik di rumah maupun di sekolah,” ujarnya.
Puncak acara ditandai dengan sambutan Kepala MIN 5 Maluku Tengah, Bapak Dahlan Gazam, S.Pd., M.Pd. Beliau menegaskan bahwa MIN 5 Maluku Tengah resmi menerima peserta didik baru dan mengajak seluruh pihak untuk bangun komitmen guna menumbuhkan potensi anak sejak dini. Ia menekankan pentingnya integrasi antara ilmu umum dan keagamaan sebagai ciri khas madrasah. “Anak-anak kita tidak hanya belajar Matematika atau Bahasa Indonesia, tetapi juga Aqidah Akhlak dan Qur’an Hadist. Inilah kekuatan madrasah,” tegasnya.
Beliau juga menyoroti peran MIN 5 dan MIN 8 sebagai lembaga pendidikan dasar yang diharapkan mampu menjadi pioner sekolah dasar di Tulehu dan Maluku Tengah. Menurutnya, pendidikan berbasis agama harus menjadi dasar dalam membangun generasi yang tangguh dan berakhlak. “Kita harus terus memotivasi peserta didik baru dengan semangat keagamaan yang kuat, agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berbudi dan berdaya saing,” lanjutnya.
Di akhir sambutan, Kepala Madrasah juga menyampaikan bahwa pengembangan sarana belajar akan terus dilakukan melalui program SBSN (Surat Berharga Syariah Negara), guna meningkatkan kualitas pembelajaran di masa depan. Ia menutup dengan harapan besar bahwa madrasah ini akan menjadi tempat tumbuhnya generasi yang “teruji, terpuji, dan berbudi”.
Acara ditutup dengan penyerahan secara simbolis peserta didik baru dari orang tua kepada pihak madrasah, menandai bentuk kepercayaan dan tanggung jawab bersama dalam pendidikan anak. Kehangatan jabat tangan antar guru dan orang tua menandai harapan baru dalam membangun madrasah yang unggul dan berdaya saing di tengah masyarakat. (K077A)
.png)