Pangdam XV/Pattimura Bersama Gubernur Maluku dan Kapolda Tinjau Lokasi Konflik di Pulau Haruku - Info Digital Akurat

BERITA LAIN

Deskripsi gambar

Rabu, 10 September 2025

Pangdam XV/Pattimura Bersama Gubernur Maluku dan Kapolda Tinjau Lokasi Konflik di Pulau Haruku


Ambon - Info Digital Akurat - Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, menjadi perhatian serius pemerintah dan aparat keamanan setelah terjadinya konflik sosial antara masyarakat Negeri Kailolo dan Negeri Kabauw. Untuk memastikan kondisi keamanan serta mendorong proses rekonsiliasi, Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, S.Sos., M.M., bersama Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Kapolda Maluku Irjen Polisi Prof. Dr. Dadang Hartanto, SH., S.IK., M.Si., turun langsung meninjau lokasi, Rabu (10/9/2025).


Selain ketiga pejabat utama tersebut, turut hadir dalam rombongan Asintel Kasdam XV/Pattimura Kolonel Inf Roy Hansen J. Sinaga, Asops Kasdam XV/Pattimura Kolonel Inf Nuryanto, Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir, Sekda Kabupaten Maluku Tengah Rakit Sahubawa, serta Dansat Brimobda Maluku. Kehadiran mereka menjadi bukti keseriusan pemerintah dan aparat keamanan dalam menjaga stabilitas serta memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Kunjungan ini tidak hanya sebatas meninjau lokasi pasca konflik, tetapi juga sebagai langkah nyata TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk mengedepankan dialog, perdamaian, dan rekonsiliasi antarwarga. Pangdam XV/Pattimura menegaskan pentingnya menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang sengaja dimainkan pihak tertentu untuk memperkeruh keadaan.


Sebelumnya, bentrokan antarwarga kedua negeri berhasil diredam dengan cepat oleh aparat gabungan TNI dan Polri. Situasi kamtibmas di Pulau Haruku kini berangsur-angsur kondusif, dan masyarakat dari kedua belah pihak telah kembali ke rumah masing-masing.

Untuk memastikan keamanan tetap terjaga, sebanyak 200 personel gabungan Brimob, Ditsamapta Polda Maluku, Polresta Ambon, serta personel Koramil 1504-07/Pulau Haruku dikerahkan di lokasi. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir potensi gesekan susulan dan menciptakan situasi damai yang berkelanjutan bagi warga Pulau Haruku.

BERITA LAIN