BNN RI dan TP PKK Pusat Teken MoU Strategis: Perkuat Ketahanan Keluarga Hadapi Ancaman Narkoba - Info Digital Akurat
SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE "INFO DIGITAL AKURAT" SUMBER TERPERCAYA UNTUK INFORMASI TERBARU & AKURAT

Kamis, 22 Mei 2025

BNN RI dan TP PKK Pusat Teken MoU Strategis: Perkuat Ketahanan Keluarga Hadapi Ancaman Narkoba


Jakarta - Info Digital Akurat - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Ruang Moh. Hatta, Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Rabu (21/5). Penandatanganan MoU ini menjadi langkah strategis dalam mendukung Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), sekaligus memperkuat ketahanan keluarga sebagai benteng utama dalam melindungi anggota keluarga dari bahaya narkoba.


MoU ini ditandatangani langsung oleh Kepala BNN RI, Komjen Pol. Marthinus Hukom, dan Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian, dengan disaksikan oleh jajaran pejabat dari kedua lembaga. Dalam sambutannya, Kepala BNN RI menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi negara dengan kekuatan masyarakat, terutama dalam hal pencegahan narkoba di lingkungan keluarga.


"MoU ini adalah MoU yang sangat-sangat strategis," tegas Kepala BNN RI.


Ia menambahkan bahwa jaringan TP PKK yang menjangkau hingga ke akar rumput di seluruh Indonesia memiliki potensi besar dalam menyukseskan program P4GN secara lebih efektif dan menyentuh langsung masyarakat. Strategi kolaboratif dan pembinaan keluarga yang menjadi fokus BNN sangat sejalan dengan misi TP PKK dalam membangun ketahanan keluarga dari berbagai ancaman, termasuk narkoba.


Kepala BNN RI juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap data penyalahgunaan narkoba yang menunjukkan peran perempuan sebagai kurir dan pengendali dalam jaringan narkoba internasional, menyebabkan 120 WNI kini terancam hukuman di luar negeri. Tak hanya itu, sebanyak 312.000 remaja di Indonesia juga diketahui terjebak dalam penyalahgunaan narkoba, yang sebagian besar dipicu oleh rasa ingin tahu dan pengaruh teman sebaya.


"Pendekatan feminisme dan pembinaan keluarga menjadi fokus kami," lanjut Kepala BNN RI


Ia juga mengangkat kasus penyelundupan narkoba yang dilakukan oleh seorang perempuan dengan membawa serta anaknya, yang baru-baru ini diungkap oleh BNN. Menurutnya, modus-modus semacam ini menjadi tantangan baru yang harus dihadapi secara serius dan holistik, serta membutuhkan keterlibatan aktif keluarga, terutama ibu, dalam menjaga moral dan karakter anak.


Sementara itu, Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian, menyambut baik kerja sama ini dan menyebut bahwa sinergi antara BNN dan TP PKK telah lama berjalan dan perlu diperkuat kembali.


"Alhamdulillah hari ini kita bisa memperpanjang kerja sama antara BNN dan TP PKK karena ini sangat penting bagi kami," ujar Tri Tito.


Ia menjelaskan bahwa TP PKK memiliki cakupan kegiatan yang sangat luas, dari anak-anak hingga lansia. Program “Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba” yang sebelumnya telah digagas oleh TP PKK kini telah menjangkau hingga tingkat desa, dan menjadi bagian penting dari kampanye pencegahan narkoba secara nasional.


Dengan sekitar 4 juta kader aktif di seluruh Indonesia, TP PKK diyakini mampu menjadi garda depan dalam menyuarakan bahaya narkoba serta menjadi solusi nyata di masyarakat. Tri Tito juga berharap kerja sama ini bisa mendorong program-program yang proaktif dalam pencegahan sebelum masyarakat terpapar narkoba.


Penandatanganan MoU ini pun diharapkan menjadi tonggak penting bagi upaya pemberantasan narkoba yang lebih menyeluruh, dengan melibatkan kekuatan perempuan dan keluarga di seluruh pelosok negeri. Keluarga yang kuat dan sadar akan bahaya narkoba diyakini menjadi kunci dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari narkotika. (K077A)

Post Top Ad

TERIMA KASIH TELAH BACA BERITA KAMI, SEMOGA BERMANFAAT